Fungsi dan tugas manajemen keuangan adalah salah satu kepentingan di dalam manajemen yang merencanakan,
melaksanakan dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya keuangan dalam kegiatan
entitas secara efisien dan efektif, dalam kerjasama secara terpadu dengan
fungsi-fungsi lainnya seperti riset dan penelitian, produksi, pemasaran dan
sumberdaya manusia.
Tugas
Tugas fungsional manajemen
keuangan adalah:
1. Menetapkan struktur
keuangan entitas. Yaitu menetapkan kebutuhan entitas akan dana untuk sekarang
(modal kerja jangka pendek) dan masa depan (keperluan investasi jangka panjang)
dan menetapkan sumber dana yang dapat menutup kebutuhan-kebutuhan itu secara
sehat. Di dalam prinsipnya, kebutuhan dana jangka pendek dibiayai oleh sumber
jangka pendek, dan kebutuhan dana jangka panjang dibiayai dari sumber jangka
panjang.
2. Mengalokasikan dana
sedemikian agar dapat memperoleh tingkat efisiensi atau profitabilitas yang
optimal.
3. Mengendalikan keuangan
perusahaan dengan mengadakan sistem dan prosedur yang dapat mencegah
penyimpangan dan mengambil langkah perbaikan jika terjadi penyimpangan di dalam
pelaksanaan usaha dan memengaruhi struktur keuangan dan alokasi dana.
Dukungan Akuntansi
Untuk dapat menjalankan fungsi dan tugasnya manajemen keuangan
memerlukan dukungan akuntansi yang
melakukan “pencatatan, penggolongan dan peringkasan peristiwa-peristiwa dan
kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara
yang setepat-tepatnya dan dengan petunjuk yang atau dinyatakan dalam uang,
serta penafsiran terhadap hal-hal yang timbul daripadanya” [1]
Bidang Kritis
Dari informasi internal yang berasal dari
bagian akuntansi, mempelajari situasi umum dalam bidang industri/jasa entitas
dan kebijakan-kebijakan pemerintah yang berdampak pada keuangan entitas,
memerhatikan rencana strategis umum dan fungsional-operasional entitas,
selanjutnya manajemen keuangan mengambil keputusan dalam rencana-rencana
anggaran dan pelaksanaannya terutama yang menyangkut :
·
penerimaan dan pembayaran tunai (Manajemen Kas),
·
utang dan piutang (Manajemen Utang dan Piutang),
·
permodalan (Manajemen Modal Kerja) dan
·
investasi (Manajemen Investasi),
serta melakukan pengendalian atas semua
itu.
Rambu-rambu
Keputusan-keputusan
manajemen keuangan diharapkan selalu mendukung kelancaran operasi dan strategi
manajemen agar efektif dan efisien, sekaligus menjaga kesehatan keuangan
entitas, yang diukur dari aspek profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas.
Untuk BUMN suatu ketika ditetapkan ukuran keuangan yang
sehat sekali adalah jika suatu entitas menunjukkan profitabilitas lebih dari
12%, likuiditas lebih dari 150% dan solvabilitas lebih dari 200%. Kategori
sehat jika profitabilitas antara 8%-12%, likuditas antara 100%-150%, dan
solvabilitas antara 150%-200%. Kategori kurang sehat jika profitabilitas 5%-8%,
likuiditas antara 75%-100%, dan solvabilitas antara 100%-150%. Kategori tidak
sehat jika profitabilitas kurang dari 5%, likuiditas kurang dari 75% dan solvabilitas
kurang dari 100%. [2]
Rujukan
Referensi
§
Drs S. Munawir, Akt. 1986, Analisis Laporan Keuangan. Liberty.
§
Ketetapan Menkeu bagi BUMN tgl 28 Juni 1989
§
Suwartoyo dan Bambang Kussriyanto, Teknik Manajemen Keuangan,
Pustaka Binaman Pressindo.
Sumber :
Menurut tanggapan saya bahwa tulisan ini sangat menambah
pengetahuan saya mengenai fungsi dan tugas manajemen keuangan yaitu dalam
megendalikan keuangan agar dapat berjalan secara efisien dan efektif dan
dibutuhkan keahlian akuntansi untuk mencatat setiap aktifitas keuangan yang
dilakukan dan yang dapat mengelola keuangan secara baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar