Jumat, 13 Juni 2014

SISTEM AKUNTANSI DALAM LINGKUNGAN GLOBAL

SISTEM AKUNTANSI DALAM
LINGKUNGAN GLOBAL

Akuntansi pada dasarnya adalah produk lingkungannya. Oleh karena itu, akuntansi dibentuk dan mencerminkan karakteristik tertentu dari lingkungan di mana sistem akuntansi tersebut berada. Bab ini akan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi sistem akuntansi perusahaan-perusahaan, khususnya MNCs.

1. PENGARUH LINGKUNGANTERHADAP BISNIS DAN MANAJEMEN
Faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap praktek-praktek bisnis dan manajemen adalah pendidikan, sosiokultural, hukum dan politik, serta ekonomi. Pemahaman yang memadai terhadap faktor-faktor tersebut dengan demikian akan membantu memahami mengapa praktek-praktek bisnis berbeda antara Negara satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain, adanya perbedaan lingkungan dapat menjelaskan mengapa terjadi perbedaan operasi bisnis di suatu Negara dengan Negara yang lainnya.
Satu hal yang harus dicatat, perusahaan tidak harus beradaptasi secara pasif terhadap lingkungan di mana perusahaan tersebut beroperasi. Perusahaan tersebut dapat memodifikasi bahkan mengubah lingkungan yang ada dalam suatu Negara, sehingga perusahaan tersebut dapat beroperasi secara lebih efektif dan efisien. Misalnya, jika undang-undang di suatu Negara menghambat suatu aktivitas bisnis, perusahaan tersebut dapat mengubah undang-undang tersebut dengan cara mendukung calon pembuat undang-undang (legislative) yang mau mengubah undang-undang yang sudah ada , atau dengan cara melobi pihak yang berwenang supaya undang-undang yang sudah ada tersebut diganti.
Untuk memahami berbagai perbedaan praktek bisnis dan akuntansi di berbagai Negara ada dua poin yang harus dicatat yaitu (1) analisis lingkungan merupakan alat yang bernilai (valuable tool) untuk menjelaskan dan memahami perbedaan cara beroperasi perusahaan di suatu Negara dan (2) harus dimaklumi adanya relativitas budaya (cultural relativism) artinya rasionalitas suatu perilaku harus dinilai berdasarkan konteks budaya yang ada dalam Negara itu sendiri, dan bukan budaya luar. Misalnya kita tidak dapat menilai rasionalitas perilaku di Indonesia dengan budaya Amerika, dan sebaliknya. Boleh jadi praktek bisnis yang rasional di suatu Negara ternyata tidak rasional jika dilihat dari budaya Negara lain.


2. PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP AKUNTANSI
Sama halnya dengan bisnis secara umum, praktek akuntansi dan pengungkapan informasi pun dipengaruhi oleh faktor ekonomi, social dan politik. Faktor-faktor yang mempengaruhi praktek akuntansi dan pengungkapan informasi adalah :
a. Budaya
b. Regulasi akuntansi
c. Profesi akuntansi
d. Riset dan pendidikan akuntansi
e. Inflasi
f. Pengembangan dan pertumbuhan ekonomi
g. Sistem perpajakan
h. Pasar modal dan pasar uang
i. Aktivitas-aktivitas perusahaan
j. Sistem kepemilikan perusahaan
k. Sistem politik
l. Sistem hukum
m. Iklim social
n. Faktor-faktor internasional
Sistem akuntansi di suatu Negara akan nervariasi berdasar besarnya pengaruh lingkungan tersebut di atas, dan sistem tersebut akan memunculkan pola perilaku tertentu. Berkaitan dengan kepemilikan, perusahaan yang dimiliki oleh publik tentu saja membutuhkan pengungkapan dan akuntabilitas publik yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang dimiliki keluarga. Sistem akuntansi juga akan dipengaruhi oleh aktivitas bisnis, perusahaan yang bergerak di bidang agriculture tentu saja sistem akuntansinya akan berbeda dengan perusahaan manufacturing atau ekstraktif. Berkenaan dengan sumber dana perusahaan, tentu saja tekanan terhadap akuntabilitas publik dan pengungkapan informasi menjadi lebih besar jika perusahaan tersebut didanai oleh pihak luar dibandingkan jika perusahaan tersebut didanai keluarga atau bank.
Atas faktor-faktor tersebut di atas, satu hal yang harus dicatat adalah faktor-faktor tersebut bersifat dinamis dan bervariasi antara satu Negara dengan yang lain. Dinamika dan variasi ini berakibat dan bervariasinya sistem akuntansi di berbagai Negara. Selain itu, faktor utama yang memajukan perkembangan pelaporan perusahaan adalah hasil akhir proses akuntansi secara internasional adalah pemilikan saham oleh masyarakat, pertumbuhan manajemen professional, dan bursa surat berharga (pasar modal).



3. AKUNTABILITAS DAN MNEs
Pengungkapan informasi sangat menjadi perhatian baik bagi perusahaan yang kepemilikian dan opersainya di suattu Negara (domestic enterprise) maupun yang operasinya di beberapa Negara (MNEs). Meki demikian, permintaan pengungkapan informasi suatu MNE lebih besar jika dibandingkan domestic enterprise. Hal ini disebabkan pengungkapan tersebut merupakan bagian dari prosesbargaining power Negara yang ditempati. Bagaimana pun juga, antara MNEs dan Negara yang ditempati terjadi konflik kepentingan. MNEs ingin mendapatkan keuntungan sebesar mungkin dari Negara yang ditempati yang tidak diperoleh Negara lain, dan begitu juga sebaliknya, Negara yang ditempati pun ingin memperoleh keuntungan dari investasi yang dilakukan oleh suatu MNE.
Perusahaan domestic operasi utamanya hanya di satu Negara, sedangkan MNEs beroperasi di beberapa Negara dengan hukum dan mata uang yang berbeda, dan biasanya terjadi transaksi dengan volume yang signifikan antara unit-unit yang berlokasi di Negara yang berbeda. Pengendalian terhadap operasi global ini menuntut adanya koordinasi harga, sumber daya, dan keputusan tentang lokasi yang bias berakibat merugikan atau menguntungkan Negara yang ditempati. Dengan adanya hal tersebut di atas, tekanan terhadap akuntabilitas dan pengungkapan informasi MNEs menjadi lebih besar.

4. BUDAYA DAN LINGKUNGAN GLOBAL
Bisnis dan perilaku manajerial sangat dipengaruhi budaya (sistem nilai dan attitude yang berlaku). Sistem nilai sangat mempengaruhi perkembangan dan pemeliharaan institusi social seperti sistem keluarga, struktur kelas social, sistem hukum, sistem politik, sistem keuangan, jenis kepemilikan bisnis dan sistem pendidikan. Begitu pula sebaliknya, institusi-institusi tersebut mempengaruhi sistem nilai yang berlaku.
Budaya atau sistem nilai di suatu Negara bias menyebar lewat subculture organisasi dan lingkungan kerja yang ada di suatu Negara. Akuntansi dan akuntan pun dapat dilihat dengan framework ini. Sistem dan praktek akuntansi di suatu Negara pun dipengaruhi oleh sistem nilai yang berlaku. Denagn pendekatan ini kita bias memahami mengapa hingga saat ini terjadi perbedaan sistem akuntansi dan pelaporan di berbagai Negara.

5. TEKANAN INTERNASIONAL UNTUK PERUBAHAN AKUNTANSI
Faktor-faktor tekanan internasional yang mempengaruhi perubahan akuntansi adalah interdependensi ekonomi / politik antar Negara, penanaman modal asing langsung,perubahan strategi perusahaan multinasional, dampak teknologi baru, pertumbuhan yang cepat dari pasar uang internasional, ekspansi bisnis jasa, dan berbagai kegiatan organisasi pengatur internasional.
Guna membuat standar akuntansi dan auditing internasional, the International Accounting Standards Committee (IASC) dan the International Federation of Accountants (IFAC) melakukan berbagai usaha untuk tujuan harmonisasi tersebut. Selain itu, kedua organisasi tersebut juga memberikan berbagai “private professional counterpoint” untuk berbagai organisasiintergovernmental seperti UN, OECD, dan the European Community.



DAFTAR PUSTAKA
Eko Suwardi. 2000. Akuntansi Internasional, Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar